Musisi Indie Indonesia Yang Harus Kamu Dengar

Musisi Indie Indonesia Yang Harus Kamu Dengar

Adegan musik Indonesia sangat berwarna, tapi Anda harus menggali untuk menemukan scene indie yang paling bersemangat dan beragam di seluruh wilayah. Dengan populasi pemuda yang besar dan berkembang, dunia musik indie Indonesia juga sekuat mereka datang.

Inilah rekomendasi saya untuk empat musisi indie paling keren di Indonesia.

Andre Harihandoyo dan Sonic People

Andre Harihandoyo dan Sonic People (AHSP), band pop rock blues, didirikan pada tahun 2006. Anggota band tersebut adalah Andre Harihandoyo sendiri sebagai vokalis utama dan gitaris, Andreas Arianto (keyboard, akordeon, saksofon, dll), Tommy Setiawan (bass ) dan Tobias Ringga (drum).

AHSP merilis album penuh pertamanya, Good for the Soul, pada tahun 2009 dengan lagu-lagu terkenal seperti “The Breakup”, “The Flood Song”, “Good” dan “Justify”. Setelah rekaman pertama mereka, mereka merilis Stronger Than Fiction (2013) dengan single seperti “Love Again”, “Fallin ‘” dan “Like A Song” (menampilkan Baim sebagai gitaris).

Baru-baru ini, AHSP baru saja merilis Timelapse dan salah satu lagunya, “Impostor Heart”, melanjutkan soundtrack resmi film Headshot.

Adhitia Sofyan

Adhitia Sofyan adalah seorang penyanyi dan penulis lagu yang mulai menulis lagu akustik di akhir tahun 2007. Dia mengirim beberapa lagunya ke sebuah stasiun radio independen, yang membuat dua di antaranya, “Adelaide Sky” dan “Memilihmu” (Memilih Anda), menjadi hit .

Dikenal sebagai musisi kamar tidur di rekaman pertama, ia merilis rekaman full band format di album terbarunya. Sampai sekarang, ia telah merilis Quiet Down (2009), Lupakan Rencana Anda (2010), Cara Menghentikan Waktu (2012) dan Silver Painted Radiance (2016). Dia sering secara acak memilih posisi di sepanjang leher gitar dan menghafalnya jika terdengar bagus, menghasilkan lagu-lagu soulful seperti “Blue Sky Collapse” atau “Lupakan Jakarta”.

Grace Sahertian

Grace Sahertian paling dikenal sebagai penyanyi jazz asal Bandung yang rutin tampil di Java Jazz Festival. Milo, DJ Andezz dan Starlite telah berkolaborasi secara terpisah dengannya di single.

Akhirnya, pada 2016, Grace Sahertian merilis rekamannya sendiri yang disebut Hela. Yang unik adalah dia menggunakan tiga bahasa (Inggris, Bahasa Indonesia, dan Yamdena / Maluku) dalam liriknya. Salah satu single, “Better To Love”, diluncurkan untuk menyebarkan kebahagiaan kepada pendengarnya.

Monita Tahalea

Monita Tahalea adalah penyanyi pop dan jazz Indonesia yang memulai karirnya saat menjadi finalis di season kedua Indonesian Idol. Kemudian, komposer jazz terkemuka Indra Lesmana tertarik untuk memproduksi albumnya yang berjudul Dream, Hope & Faith pada tahun 2010. Pada akhir 2015, dia merilis Dandelion, yang diproduksi oleh Gerald Situmorang.

Lagu-lagunya, seperti “Hai” (Hi), “Kembali Kembali” (Begin Again) dan “I’ll be Fine”, sangat indah dengan musik sederhana yang disusun oleh dirinya sendiri, Gerald (gitar), Joseph Sitompul (piano), Indra Perkasa (bass), Ricad Hutapea (saksofon) dan Jessi Mates (drum).